<body>
Kehidupan di Negeri Beton
Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Monday, October 30, 2006
2:11 PM

Tergesa perempuan tua itu berdiri dari duduknya. Seorang polisi berdiri angkuh dan menatapnya sinis.
Aku sering melihat perempuan tua itu di bawah tangga menuju MTR (Kereta bawah tanah) exit A, Tsuen Wan. Tapi entah mengapa hari ini aku menjumpainya duduk di pinggir jembatan yang menghubungkan antara MTR dan Nan Fung Centre (pusat perbelanjaan). Mungkin dia mencoba merubah daerah operasinya. Memang selama ini tak pernah sekalipun aku melihat ada orang yang mau merogoh sakunya, memberikan seperak dua perak pada perempuan itu. Meski dia terus bersimpuh dan mensujudi ribuan kaki manusia tiap harinya.
Aku tak tahu kehidupan macam apa ini. Semua orang tak peduli dengan orang lain. Tak salah jika seorang temanku menjuluki negeri ini dengan julukan Negeri Beton. Kehidupannya keras, orang - orangnya keras. Mungkin beton-beton pencakar langit itulah yang telah tertanam di hati mereka. Jangankan pada perempuan renta seperti dia, pada manusia cacatpun mereka tak manaruh iba. Mereka beranggapan bahwa cacat para penyandang cacat itu adalah ulah mereka sendiri. panyandang cacat itu sengaja memotong tangan dan kaki mereka demi mendapatkan uang. Demi menambah predikat untuk di kasihani. "Masya Allah."
Aku masih berdiri di tempat, pandanganku terus tertuju pada perempuan renta itu. Aku tak tahu pasti berapa umurnya. Mungkin di atas 60 an. Kulit keriput membungkus tulang-tulangnya, seluruh rambutnya sudah berubah warna, putih semua. Perempuan itu mengeluarkan passport dari tas kumalnya. sudah kuduga, dia bukanlah warga Hongkong (karena pemerintah sini menjamin kesejahteraan penduduknya. Pemerintah akan memberikan rumah, makan, uang, dan biaya" lain untuk warga yang tak mampu).
Kulihat polisi dan perempuan itu bercakap-cakap, kemudian polisi itu melangkah pergi di ikuti langkah gontai perempuan di belakangnya. Berkali-kali perempuan itu mengusap matanya dengan punggung tangannya.
Ah... apa yang akan terjadi padanya, mungkin di deportasi atau bisa juga mendekam di penjara. Pemerintah HK sangat tegas dengan segala macam peraturan. Di negeri ini tidak di perbolehkan ada peminta - minta berkeliaran.
Aku hanya bisa mengiringi langkahnya dengan rasa kasihan tanpa bisa berbuat apa-apa. Ku lihat sekelilingku, beton" itu tetap berdiri kaku dan membeku. Sepertinya mereka mencibir perempuan malang itu.

posted by Asmaul_Azizah at 2:11 PM | Permalink |

[ back home ]

Comments for Kehidupan di Negeri Beton
nice story, meski cuma seklumit, sama aja kok di tempat aku beradapun pengemis gelandangan tdk di perbolehkan, klo ketahuan ya di tangkep, have a good day...

aku ada loh temen di Hkg juga, tapi pasti km ndak kenal hihihii..

Temennya cenik Hk mn ? ga kenal tp kalo di cari mungkin ketemu. Yach salam aja buat dia ya ... :D

Dadaku selalu bergetar setiap kali aku membaca kisah orang yang diperlakukan tidak adil, antara kasihan, Iba, marah, ketidakberdayaan dan muncul satu pertanyaan, Siapa yang salah?

Apakah mereka yang perpakaian bersih sudah tak berhati manusia, oya mungkin saja hati mereka rusak karena waktu kecil tidak di ajari bagaimana memperlakukan pengemis.

Aku sendiri juga bingung harus diapakan bila ketemu seorang pengemis, karena kalo aku kasih mereka akan senang jadi pengemis, ngak aku kasihpun mereka tetep mengemis...

Oh...Tuhan Harus aku apakan pengemis2 itu?

Km Bhim... Gemana kbrnya, dah enak kan ?
Hidup memang selalu di hadapkan ama persoalan. Menghadapi pengemispun kita jadi di buat bingung... soalnya mengemis kadang" emang di jadikan ladang pekerjaan. Akibatnya org" yg bener" membutuhkan pun kita anggap sama saja.
Yach ... semoga saja di indo jumlah mereka berkurang ya, aku denger dr seorang turis bahwa hal yg tidak dia sukai dr negara kita adl kemacetan dan pengemisnya.

Tentang Ku
Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Name : Asmaul Azizah, Status : still single^_^ P/D.O.B : Malang/** Dec 198*, Location Tuen Tak Garden, Tsuen Wan NT. HK.

(*** Sebagai seorang muslimah bagaimanapun rupa kita, kita akan menjadi cantik ketika mengawali hari dg optimis, dg kebersihan hati, dg tebaran kebaikan dan tentu sebuah senyuman***)

Ya Allah jadikanlah aku ridha dengan apa yg Engkau tetapkan dan jadikanlah barakah apa yg telah Engkau takdirkan. Sehingga tdk kepingin aku menyegerakan apa yg Engkau tunda dan menunda apa yg Eangkau segerakan

YM

.:: azizah_lengloi ::.

.::BAIT UNTUK MAHA.::

MAHA ... Kerlingku tak mampu runtuhkan bukit gersang itu.. Dalam kedahagaan jiwa.. Ku terseok meniti gurun terjal.. Sediakah kiranya oase menampakkan diri.. Hanya demi teukir senyumku..

MAHA ... Sekiranya awan melaluiku.. Dengan melukiskan tetes dingin.. Aku tak mengapa.. Meski bila sang bayu menderu.. Tentulah gigil raga mendera..

MAHA ... Dapatkah aku menyatakan diri Aku setia ! Aku patuh ! Aku meyakini ! Sedangkan lajuku takut-takut..

MAHA ... Dalam gelisah aku meratap.. Jadikan aku bidadari.. Dengan sayap putih.. Menebari sisi dengan aroma kesturi.. Sebagai pertanda jiwaku ada..

MAHA ... Garisi hidupku dengan untaian kalimat.. Yang meluluhkan ego biadap.. Dan hampari tapakku dengan sajadah.. Yang memantapkan pijakan..

MAHA ... Perkenankan ucapku.. Kabulkan harapku..
Photo Ku
Photobucket - Video and Image Hosting


ShoutBox
Informasi
Link Ku

Image hosting by Photobucket