Apa sih musibah itu ? Bagaimana kita menghadapinya ? Apa dengan meratap dan menumpahkan seluruh air mata atau menerimanya dengan penuh kesabaran dan terus berusaha mendekatkan diri padaNya.
Pada dasarnya musibah merupakan ujian dari Alloh SWT, baik itu ujian besar maupun kecil yang pada hakikatnya setiap manusia tidak menginginkan kedatangannya. Ujian tsb bisa berupa kehilangan harta, kecelakaan maupun kematian.
Sebagai seorang mukmin kita percaya bahwa musibah yang menimpa kita dan semua yang terjadi di muka bumi merupakan ketentuanNya yang telah tertulis sejak dulu, jauh sebelum Alloh SWT menciptakan bumi beserta isinya. ( QS. Al Hadid : 22 )
Alloh SWT tidak pernah mencabut sesuatu dari kita, kecuali Dia menggantinya dengan yang lebih baik. Tentunya dalam hal ini kalau kita berusaha ridha dengan segala ketetapanNya.
Dalam haditsnya Rosulullah SAW menjelaskan bahwa musibah menghapuskan dosa-dosa.
Tidaklah seorang mukmin mengalami kelelahan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan yang berupa tusukan duri melainkan Alloh akan menghapus dosa-dosanya dengan peristiwa itu. (HR Muslim, Tirmidzi, Ahmad)
Nah sekarang semua kembali lagi pada kita. Bagaimana kita menghadapi musibah. Apakah kita akan terus larut dalam kesedihan, sementara taqdir tetap berlaku. Atau bertawakal, ridho dengan yang telah di gariskan dengan mengharap imbalan pahala dariNya.