MAHA ...............
Kerlingku tak mampu runtuhkan bukit gersang itu
Dalam kedahagaan jiwa
Ku terseok meniti gurun terjal
Sediakah kiranya oase menampakkan diri
Hanya demi teukir senyumku
MAHA .............
Sekiranya awan melaluiku
Dengan melukiskan tetes dingin
Aku tak mengapa
Meski bila sang bayu menderu
Tentulah gigil raga mendera
MAHA ................
Dapatkah aku menyatakan diri
Aku setia !
Aku patuh !
Aku meyakini !
Sedangkan lajuku takut-takut
MAHA .................
Dalam gelisah aku meratap
Jadikan aku bidadari
Dengan sayap putih
Menebari sisi dengan aroma kesturi
Sebagai pertanda jiwaku ada
MAHA ...........
Garisi hidupku dengan untaian kalimat
Yang meluluhkan ego biadap
Dan hampari tapakku dengan sajadah
Yang memantapkan pijakan
MAHA ..............
Perkenankan ucapku
Kabulkan harapku
Kerlingku tak mampu runtuhkan bukit gersang itu
Dalam kedahagaan jiwa
Ku terseok meniti gurun terjal
Sediakah kiranya oase menampakkan diri
Hanya demi teukir senyumku
MAHA .............
Sekiranya awan melaluiku
Dengan melukiskan tetes dingin
Aku tak mengapa
Meski bila sang bayu menderu
Tentulah gigil raga mendera
MAHA ................
Dapatkah aku menyatakan diri
Aku setia !
Aku patuh !
Aku meyakini !
Sedangkan lajuku takut-takut
MAHA .................
Dalam gelisah aku meratap
Jadikan aku bidadari
Dengan sayap putih
Menebari sisi dengan aroma kesturi
Sebagai pertanda jiwaku ada
MAHA ...........
Garisi hidupku dengan untaian kalimat
Yang meluluhkan ego biadap
Dan hampari tapakku dengan sajadah
Yang memantapkan pijakan
MAHA ..............
Perkenankan ucapku
Kabulkan harapku