Pernahkah kalian di percaya seseorang. Aku yakin semua orang pernah di percaya orang lain. Entah itu masalah besar atau masalah kecil.
Waktu sekolah dulu, temanku suka curhat. Entah itu masalah keluarga ataupun masalah sang arjuna. Aku tak tahu kenapa mereka suka curhat padaku. Bahkan ada seorang teman yang menceritakan rahasia hidupnya. Rahasia itu adalah sesuatu yang tak seharusnya di ketahui orang lain. Bahkan kepada keluarga atau orang tuanya dia tak pernah menceritakan hal itu.
Ada seorang temanku, dia mau kerja ke luar negeri. Dia teman kerjaku waktu di Nico. Cowok itu berencana mau menikah dengan sahabatku, Tina. Entah kenapa dia titip ATM nya padaku sebelum dia berangkat ke luar negeri. Bahkan aku di kasih passwordnya sekalian. Dia berpesan kalau keluarganya perlu uang suruh minta padaku, berarti aku yang harus mengambilkan dengan ATM itu. Aku bingung kenapa mesti aku yang menyimpan ATM nya. Apa yang akan aku katakan bila calon istrinya tau kalau aku yang di titipi ATM tapi bukan dia. Kenapa juga tidak di titipkan pada adiknya. Sepengetahuanku, adiknya adalah anak sholeh, santun, rajin beribadah dan tak mau mengenal makhluk yang bernama cewek. Aku yakin adiknya baik. Tapi, aku tidak mau tanya macam macam. Mungkin ada pertimbangan lain kenapa ATM itu dititpkan padaku. Bukankah kita membantu teman yang perlu bantuan kita adalah hal yang baik. Tak perlu di pertanyakan apa dan kenapa kita membantu mereka.
Hari ini hal semacam itu terulang lagi. Akhir bulan ini temanku akan cuti pulang Indonesia selama dua minggu. ATM nya di titipkan padaku sekalian passwordnya. Aku tak tahu jumlah uang dalam ATM tersebut. Yang jelas jumlahnya tidak sedikit. Itu adalah tabungannya selama empat tahun bekerja di Hongkong. Temanku itu adalah anak yang tak suka menghambur hamburkan uang.
Bagiku kepercayaan semacam ini adalah hal yang luar biasa. Aku sendiri belum tentu mampu melakukannya. Bagaimana tidak, uang itu adalah hasil jerih payah kita diluar negeri. Tapi dengan mudah di titipkan pada orang lain.
Ah teman teman, betapa berat kepercayaan yang kalian berikan. Mampukah aku memikul amanah ini ?
Waktu sekolah dulu, temanku suka curhat. Entah itu masalah keluarga ataupun masalah sang arjuna. Aku tak tahu kenapa mereka suka curhat padaku. Bahkan ada seorang teman yang menceritakan rahasia hidupnya. Rahasia itu adalah sesuatu yang tak seharusnya di ketahui orang lain. Bahkan kepada keluarga atau orang tuanya dia tak pernah menceritakan hal itu.
Ada seorang temanku, dia mau kerja ke luar negeri. Dia teman kerjaku waktu di Nico. Cowok itu berencana mau menikah dengan sahabatku, Tina. Entah kenapa dia titip ATM nya padaku sebelum dia berangkat ke luar negeri. Bahkan aku di kasih passwordnya sekalian. Dia berpesan kalau keluarganya perlu uang suruh minta padaku, berarti aku yang harus mengambilkan dengan ATM itu. Aku bingung kenapa mesti aku yang menyimpan ATM nya. Apa yang akan aku katakan bila calon istrinya tau kalau aku yang di titipi ATM tapi bukan dia. Kenapa juga tidak di titipkan pada adiknya. Sepengetahuanku, adiknya adalah anak sholeh, santun, rajin beribadah dan tak mau mengenal makhluk yang bernama cewek. Aku yakin adiknya baik. Tapi, aku tidak mau tanya macam macam. Mungkin ada pertimbangan lain kenapa ATM itu dititpkan padaku. Bukankah kita membantu teman yang perlu bantuan kita adalah hal yang baik. Tak perlu di pertanyakan apa dan kenapa kita membantu mereka.
Hari ini hal semacam itu terulang lagi. Akhir bulan ini temanku akan cuti pulang Indonesia selama dua minggu. ATM nya di titipkan padaku sekalian passwordnya. Aku tak tahu jumlah uang dalam ATM tersebut. Yang jelas jumlahnya tidak sedikit. Itu adalah tabungannya selama empat tahun bekerja di Hongkong. Temanku itu adalah anak yang tak suka menghambur hamburkan uang.
Bagiku kepercayaan semacam ini adalah hal yang luar biasa. Aku sendiri belum tentu mampu melakukannya. Bagaimana tidak, uang itu adalah hasil jerih payah kita diluar negeri. Tapi dengan mudah di titipkan pada orang lain.
Ah teman teman, betapa berat kepercayaan yang kalian berikan. Mampukah aku memikul amanah ini ?